Jumat, 18 Juli 2014

Peninggalan Leluhur Sebagai Warisan Dunia

Tahun 2003, wayang ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia. Leluhur menciptakan wayang dari cipta, rasa, karsa dan karya ke dalam sebuah wujud yang indah.

Wayang Indonesia merupakan salah satu ungkapan tentang peradaban manusia. Dalan sebuah wayang, dipadukan tujuh aspek kesenian sekaligus, yakni mencakup seni ceritera/bertutur/dongeng, seni tatah dan sungging/lukis, seni sastra, seni drama/pagelaran/panggung, seni swara/tembang, seni karawitan/gamelan, dan seni tari.

Banyak pengrajin wayang yang masih berusaha melestarikan aset budaya negeri ini. Kita mengenal bahwa banyak jenis wayang yang mereka buat untuk dijual kepada para wisatawan, diantaranya;

Wayang Golek
Wayang Golek dibuat dari kayu yang diukir dan dibuat sesuai dengan karakter tokoh yang diadopsi dari cerita Mahabharata dan Ramayana. Wayang Golek terlihat lebih hidup karena memiliki bentuk tiga dimensi yang dapat digerakkan mulai dari kepalanya, hingga badannya. Demikian pula tangannya yang dapat digerakan secara leluasa oleh Dalang.

Wayang Kulit
Jenis wayang yang satu ini terbuat dari kulit kerbau yang sudah diproses menjadi kulit lembaran. Perbuah wayang membutuhkan sekitar ukuran 50 x 30 cm kulit lembaran yang kemudian dipahat menggunakan besi berujung runcing berbahan dari baja yang berkualitas baik. Membuat Wayang Kulit sangat sulit dan butuh kesabaran ekstra karena dibutuhkan sedikitnya 10 kali proses dalam pembuatan 1 karakter wayang.

Wayang Kardus
Tampilannya mirip dengan Wayang Kulit, hanya saja dibuat lebih murah meriah dengan menggunakan bahan utama kardus bekas. Wayang ini tergolong tidak umum tapi masih banyak yang membuatnya. Wayang kardus, merupakan jenis wayang yang sering kita jumpai di tiap pertunjukan wayang kulit semalam.

Wayang Rumput
Wah, wayang yang satu ini terlihat sangat unik, tidak dibuat dengan kuli atau kayu, melainkan melalui media rumput, biasanya dibuat dengan Rumput Mendong. Wayang Rumput juga dikenal dengan sebutan Wayang Suket. Wayang Suket ini biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita perwayangan pada anak-anak di desa-desa dataran Jawa.

Proses pembuatannya, rumput terlebih dahulu direndam dalam air hingga setelah layu. Setelah itu, rumput dipukul-pukul agar pipih dan layu. Setelah rumpur layu, barulah bisa dianyam dengan bentuk sesuai tokoh wayang. Butuh keahlian ekstra untuk dapat menganyam rumput tersebut hingga berbentuk wayang.

Wayang Beber
Tumbuh di Pacitan, salah satu kerajinan ini tampaknya sudah mulai punah. Wayang Beber bukanlah wayang yang berbentuk 2 atau 3 dimensi, melainkan sebuah lukisan pada kain Mori. Wayang beber dimainkan oleh seorang dalang yang tinggal menceritakan isi atau urut-urutan cerita dari lukisan yang dibentangkan. Dalang dibantu alat penunjuk gambar terbuat dari kayu kecil sepanjang satu meter.  Dengan alat itulah ia menunjuk gambar dan mulai bercerita sesuai dengan lukisan yang ditunjuknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar