Macam-macam Permainan/Dolanan Anak Masa Kecil
Pada masa kecil saya dulu (sekitar tahun 80-an) dikenal berbagai
macam permainan/Dolanan yang sangat mendidik, baik dari sisi fisik
maupun kemampuan manajerial. Pada masa itu Acara TV hanya ada TVRI dan
dimulai pada jam 16.30, sehingga anak-anak lebih banyak “Dolanan” dari
pada menonton TV. Berbeda dengan masa sekarang. Disamping itu pada masa
tersebut Permaian individualis seperti video game ataupun PS dan
Nintendo belum ada, sehingga pada saat pulang sekolah atau masa
istirahat sekolah, atau pada saat liburan sekolah semua anak berkumpul
di lapangan (paling tidak tanah lapang atau halaman orang) untuk
bermain/Dolanan. Dolanan itu ada yang bersifat fisik, dan ada yang
bersifat ketrampilan. Ada yang dimainkan hanya oleh anak laki-laki dan
ada pula yang hanya dimainkan oleh perempuan.
Berikut ini daftar permainan /Dolanan masa kecil yang bersifat Fisik yang masih bisa saya ingat:
1. Engklek
Permainan yang sudah dikenal luas di seluruh dunia. Cara bermain
dengan membuat pola kotak-kotak berurutan di tanah/lantai dan kemudian
tiap pemain melompatinya dengan satu kaki sementara satu kaki lainnya
menggantung (engklek), makanya disebut juga “Engklek”.
2. Dampu
2. Dampu
Permainan ini biasanya dimainkan 2 sampai 4 peserta. Masing-masing
pemain mempunyai batu yang pakai sebagai “Gacuk”. Gacuk tersebut
dilempar ke arah garis di depan yang telah disepakati seluruh pemain.
Pemain yang berhasil melempar Gacuk terdekat dengan garis akan diberi
kesempatan menyepak pertama gacuk tersebut dengan kaki ke arah gacuk
lawan. Cara menyepaknya tidak seperti sepak bola, tapi dengan tumpuan
tumit dan menggunakan ujung jari kaki. Sampai disini saya sudah agak
lupa aturan permainan ini.
3. Gayak Lari (Lompat tali)
Permainan ini termasuk yang paling populer diantara anak-anak
khususnya perempuan. Dimainkan minimal 3 pemain, dua pemain memegangi
tali dan satu lagi melompatinya. Pada masa kecil saya digunakan karet
gelang yang di “Ronce” sehingga menjadi tali elastic yang panjang.
4. Kontrakol
Permainan ini dikenal di daerah saya di Makamhaji, mungkin di luar
wilayah tersebut dikenal dengan nama yang lain. Cara bermainnya adalah
dengan membuat lingkaran besar di tanah (kira-kira berdiameter 2m)
dengan lingkaran kcil di tengah tempat menaruh tumpukan
“Kreweng”/”Wingko” (pecahan genting). Wingko yang ditumpuk jumlahnya
biasanya 10-15 wingko. Kemudian dari jarak tertentu kira-kira 4-5m dari
tumpukan tersebut para pemain (biasanya terdiri dari 2 tim)
menggelindingkan bola (biasanya bola tenis) kea rah tumpukan wingko
sampai rubuh. Sampai disini saya juga lupa aturan permainan berikutnya.
Maklum sudah lebih dari 25 tahun yang lalu hahaha.
5. Jeg-jegan (Betengan)
Permainan ini terdiri dari dua tim, masing masing tim terdiri dari 2
orang atau lebih, bahkan bisa belasan anak dalam satu tim. Tiap tim
mempunyai tempat /beteng/”Jeg” yang biasanya merupakan pohon yang besar.
Jarak antara Beteng satu dengan beteng lawannya sekitar 10m atau paling
tidak saling bisa melihat. Tiap pemain berusaha untuk nge-“Jeg” beteng
lawan dengan konsekwensi kalo tertangkap/Kecandhak jadi tawanan. Tim
yang bisa menyentuh beteng lawan (nge-Jeg) pertama dialah pemenangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar