Keprak adalah suatu alat berbentuk
lembaran yang terbuat dari perunggu atau besi dengan ukuran kira-kira 20
x 27 cm, terdiri beberapa lempengan, diberi lobang pada bagian atasnya
dan diberi seutas tali, digantung pada kotak wayang dengan tatanan
sedemikian rupa sehingga bila di pukul akan menimbulkan efek bunyi
“prak-prak”.
Dalam gelaran wayang kulit gagrak Surakarta, keprak terdiri minimal 3
buah, ada yang 4 buah dan 5 buah. Sedangkan untuk pakeliran Gaya
Yogyakarta keprak hanya terdiri dari satu lempengan besi saja yang di
landasi dengan kayu seukuran keprak, dipukul dengan cempala besi yang di
jepit oleh kaki seorang dalang sehingga menghasilkan efek bunyi
“ting-ting”.
Agar menghasilkan suara keprak yang bagus seorang dalang harus tahu
teknik memasang keprak dan teknik membunyikan keprak dengan baik. Keprak
dalam pakeliran biasanya untuk mengiringi gerakan wayang serta untuk
memantabkan solah (gerak) wayang. Dalang wayang kulit gagrak Surakarta
saat ini lebih memilih keprak berbahan besi putih beberapa lembar di
kombinasi dengan keprak perunggu beberapa lembar, yang di yakini
mempunyai efek suara lebih nyaring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar